Jakarta – Kamis (28/7) Tidak hanya makanan tradisional yang memiliki sejarah dan filosofi, makanan untuk ritual pun mengandung nilai-nilai dalam setiap prosesnya. Untuk lebih mengenal sejarah, makna, filosofi, dan kearifan lokal berbagai praktik pengelolaan kuliner tradisional di Indonesia, Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah BRIN mengadakan Bedah Buku dan Knowledge Sharing: Budaya Kuliner Tradisional Indonesia.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Dwi Wiratno Prasetijo, M.Eng. selaku Plt. Direktur Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah BRIN. Beliau berharap peserta dapat mengetahui tentang pengetahuan lokal yang terkandung di dalam kedua buku yang akan dibahas, dan dapat menambah wawasan kalau ternyata kuliner di Indonesia itu memiliki sejarah, filosofi, dan makna yang dalam.
Selanjutnya, Prof. Dr. Muhammad Alie Humaedi, M.A., penulis buku Pemajuan Budaya Kuliner Tradisional Indonesia: Hibriditas dalam Koding, sebagai salah satu narasumber, memberikan paparan. “Pelestarian kuliner tradisional tidak bisa dilakukan dengan cara konvensional, tetapi harus menggunakan memanfaatkan sistem data atau informasi dalam sistem modern. Dengan begitu, data kuliner tradisional dapat diakses dengan mudah dan menjadi sangat strategis di tengah perkembangan zaman.”, ujar beliau.
Wiwin Indiarti, S.S., M.Hum., penulis buku Olah Rasa Ujung Timur Jawa: Makanan Ritual dalam Kebudayaan Osing, pun turut memberikan paparan. Beliau menuturkan keberadaan makanan ritual dalam tradisi masyarakat juga merupakan bagian dari kearifan lokal. Penyiapan hidangan ritual pun khusus, mulai dari cara memasak, siapa yang memasak, waktu penyiapan, hingga penyajiannya. Setiap proses tersebut memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam suatu ritual dan mesti dijaga kelestariannya.
Kegiatan ini juga turut mengundang Fadly Rahman, M.A., ahli sejarah kuliner dari Unpad. Pada buku yang berjudul Pemajuan Budaya Kuliner Tradisional Indonesia: Hibriditas dalam Koding, beliau melihat bahwa buku ini merupakan suatu role model yang menarik untuk memahami serta melihat bagaimana pemanfaatan teknologi secara tepat guna dan bermanfaat bagi masyarakat di era digital. Untuk buku yang berjudul Olah Rasa Ujung Timur Jawa: Makanan Ritual dalam Kebudayaan Osing, beliau berpendapat bahwa buku tersebut adalah contoh literatur khasanah kuliner lokal yang setidaknya dapat menjadi bahan kajian yang terkait dengan etnografi kuliner, ethnic cuisine, makanan dan perubahan lingkungan, filosofi makanan, dan pangan lokal sebagai identitas masyarakat
Sebanyak 100 peserta hadir dan berperan aktif menggiatkan kegiatan yang berlangsung selama tiga jam melalui zoom dan kanal YouTube BRIN Indonesia. Pada sesi diskusi dengan narasumber, para peserta aktif menyampaikan pertanyaan secara langsung maupun melalui kolom pertanyaan.
Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan mampu memperkaya khazanah pengetahuan terkait isu budaya kuliner tradisional di Indonesia. Lebih jauh, peserta diharapkan dapat lebih memahami dan merespons dengan bijak isu-isu yang sedang berkembang.
Sebagai informasi, kedua buku yang dibahas pada kegiatan ini dapat diakses secara gratis melalui laman penerbit.brin.go.id. (MSN/ed:MFS)
Rekaman lengkap kegiatan ini dapat disimak melalui kanal Youtube BRIN dengan tautan berikut ini:
Ikuti akun media sosial Penerbit BRIN di Instagram (https://www.instagram.com/penerbit_brin/) dan Instagram RMPI BRIN (https://www.instagram.com/rmpi_brin/), serta media sosial lainnya pada https://linktr.ee/rmpi_brin untuk mengetahui informasi seputar kegiatan Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah (RMPI) BRIN.