Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Program Akuisisi Pengatahuan Lokal Mendapat Dukungan Penuh Politeknik Jember

Jember – Rabu (31/8) Program Akuisisi Pengetahuan Lokal yang dilaksanakan oleh Direktorat RMPI BRIN bertujuan untuk mendokumentasikan dan menyebarluaskan berbagai pengetahuan lokal sehingga bisa lebih mudah diakses dan dimanfaatkan sebagai sumber literasi sains oleh masyarakat. Dalam rangka menyukseskan kegiatan tersebut, RMPI BRIN melaksanakan kegiatan sosialisasi, asistensi, dan pendampingan pengusulan Program Akuisisi Pengetahuan Lokal di Politeknik Negeri Jember (Polije).

Kegiatan dibuka dengan sambutan Dr. Ir. Budi Haryono, M.Si. selaku Kepala P3M Politeknik Negeri Jember. Menurutnya, keberadaan buku sebagai luaran, baik hasil penelitian maupun nonpenelitian sangat penting dalam mendukung kinerja suatu lembaga pendidikan. Keberadaan buku, jurnal, HAKI, dan lain sebagainya yang tercatat di SINTA, memerlukan dukungan penuh dari semua pihak di Polije. Untuk saat ini, Politeknik Jember menempati posisi ketiga dengan jumlah penyumbang 443 penulis dengan 46.000 yang terdaftar di SINTA dan akan terus bertambah. Dengan jumlah yang produksi seperti ini sudah pasti akan ada luaran nantinya bisa dikerjasamakan dengan RMPI BRIN. Oleh karena itu, diharapkan dengan kehadiran RMPI BRIN akan memotivasi sivitas di Polije untuk meningkatkan luaran terutama buku.       

Selanjutnya, sambutan dilanjutkan oleh Ayom Widipaminto, S.T., M.T., selaku Plt. Direktur RMPI BRIN. Pada kesempatan ini, Ayom menjelaskan bahwa Program Akuisisi Pengetahuan Lokal merupakan Program unggulan di RMPI BRIN, khususnya dalam rangka menyelamatkan data primer yang ujungnya adalah pengembangan dari repositori ilmiah nasional. 

Hal ini sesuai dengan UU Sinasiptek, di mana seluruh hasil penelitian harus diserahkan dan disimpan sebagai hasil luaran penelitian itu sendiri. Dengan demikian, RMPI BRIN menawarkan layanan ini kepada seluruh lembaga penelitian agar data primer bisa disimpan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Namun, hak kepemilikan data tersebut tetap menjadi hak peneliti. 

Selain itu, kami berencana melakukan pemetaan lokal konten sesuai dengan keunikan masing-masing, seperti Polije yang memiliki keunggulan di bidang pertanian dan peternakan. RMPI BRIN siap berkolaborasi dengan Polije dalam membangun repositori ilmiah nasional.

Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Muhammad Fadly Suhendra, M.Hum., selaku Koordinator Pelaksana Fungsi Akuisisi Pengetahuan Lokal. Fadly menjelaskan tentang Program Akuisisi Pengetahuan Lokal secara detail dan teknis. Menurutnya, akuisisi banyak dimaknai sebagai pemindahan atau pengambilalihan kepemilikan. Menurutnya, tidak demikian dengan akuisisi dalam program ini. Akuisisi yang dimaksud dalam program ini adalah yang terkait dalam bidang penerbitan dan perpustakaan. Akuisisi di bidang penerbitan yang dikenal proses perolehan naskah yang menjamin ketersediaan naskah. Sementara itu, akuisisi di bidang perpustakaan merupakan kegiatan untuk menjamin ketersediaan dan kemutakhiran koleksi. 

Dengan kata lain, yang akan diakuisisi di sini adalah karya hasil proses konversi data, informasi, dan pengetahuan menjadi produk-produk pengetahuan, seperti buku dan film. Dalam hal ini, BRIN akan menyediakan layanan open access bagi masyarakat untuk bisa membaca buku dan karya audiovisual secara terbuka dan gratis. Hingga kini tercatat bahwa di tahun 2021 mencapai 11.000 akses per bulan.

Selanjutnya, adalah pemaparan dari  Noviastuti Putri Indrasari, M.A. selaku Subkoordinator Akuisisi Buku, Menurutnya, terdapat beberapa tahap dalam akuisisi buku, terutama di proses verifikasi. Dalam tahap verifikasi ini tidak semua naskah atau buku yang masuk akan langsung lolos. Namun, ada juga yang harus dikembalikan ke penulis untuk diperbaiki sebelum dilanjutkan ke tahapan berikutnya. 

Tahap berikutnya adalah penilaian naskah untuk proses penilaian legalitas, kualitas, dan orisinalitas. Oleh karena itu, RMPI BRIN akan melaksanakan proses asistensi dan pendampingan sehingga naskah yang masuk bisa diterima dan memenuhi kualitas untuk diakuisisi.

Pemaparan selanjutnya oleh Penny Sylvania Putri, M.Sn., selaku Koordinator Multimedia RMPI BRIN menjelaskan mengenai akuisisi audiovisual. Menurutnya, Akuisisi Pengetahuan Lokal Audiovisual meliputi empat tema, yaitu film dokumenter, film fiksi, film animasi, dan film dokumentasi kreatif inovatif. Contohnya jika di Polije memiliki keunggulan di bidang pertanian bisa saja berbentuk tutorial dalam menanam suatu tanaman maka konten audiovisual bisa dikembangkan seperti pelestarian alam, litbangjirap dan lain sebagainya, asalkan masih bertemakan ilmu pengetahuan lokal bisa diajukan ke Program Akuisisi Pengetahuan Lokal.

Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, peserta baik yang hadir secara daring maupun luring mendapatkan kesempatan untuk bertanya kepada narasumber. Hal-hal terkait teknis persyaratan dan proses pengusulan karya menjadi topik yang paling banyak digali peserta. (RB/ed:MFS)