Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengoptimalkan Video sebagai Medium Publikasi Hasil Riset

Cibinong – Publikasi riset sejauh ini masih terbatas pada format baku seperti jurnal ilmiah atau buku. Padahal terdapat berbagai alternatif dalam menyebarluaskan aktivitas dan hasil penelitian. Salah satunya melalui medium audio visual yang kini dapat dilakukan lewat telepon seluler pintar atau smartphone. Untuk membekali periset tentang teknik produksi video dengan smartphone, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan Workshop: Create Video Research on Your Smartphone pada Jumat (28/10) di Cibinong, Jawa Barat. “BRIN mendorong periset agar publikasi hasil riset bisa diakses secara mudha dan merata. Salah satunya dengan video pengetahuan,” jelas Plt. Direktur Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah BRIN, Ayom Widipaminto.

Koordinator Multimedia Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah BRIN, Penny Sylvania Putri menerangkan BRIN memiliki program Call for Content Creator bagi para kreator video. “Kami mengundang para kreator berkolaborasi bersama BRIN. Kreator yang terpilih dalam selekso akan mendapatkan insentif pendanaan untuk produksi konten pengetahuan,” ujar Putri.

Salah satu creator terpilih adalah I Putu Yoga Ari Suryawan yang memproduksi video Iodium-131 sediaan oral untuk diagnosis dan terapi kanker tiroid melalui riset di Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka dan Biodosimetri BRIN. Produksi dilakukan di fasilitas riset nuklir BRIN di Kawasan Sains Terpadu B.J Habibie, Serpong, Banten. “Saya mendapatkan pengalaman baru melihat reactor nuklir Siwabessy yang ternyata sudah ada dari 30 tahun lalu,” jelas Yoga. Menurutnya, hal terpenting dari program CCC BRIN bukan insentif pendanaan. “Saya mendapat pengetahuan, pengalaman, dan teman baru. Itu yang terpenting,” ujarnya.

Workshop yang diseleggarakan sebagai bagian dari Indonesia Research and Innovation Expo (Inari) 2022 ini diikuti sekitar 80 peserta dari periset BRIN, mahasiswa, maupun masyarakat umum. Peserta mendapatkan penjelasan produksi video lewat smartphone dari videographer Anies Wildani. “Hal terpenting dari produksi video adalah ide dan gagasan serta tahu materi visual apa saja yang akan diambil,” ujar Anies. Dalam kesempatan tersebut, dirinya memberikan live demo pengetahuan dasar pengambilan gambar seperti framing, angle, dan pergerakan kamera. “Optimalkan peralatan yang dimiliki karena alat terbaik adalah alat yang kita miliki,” tutupnya. (FZ)