Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengulik Kondisi Batu Bara Indonesia

Jakarta – Kamis (27/1) Penerbit BRIN menyelenggarakan kegiatan knowledge sharing dengan tema ‘Batu Bara: Kemandirian dan Ketahanan Energi Bangsa’ untuk melihat lebih jauh kondisi terkini batu bara di Indonesia. Sebagai pemantik, kegiatan ini diawali dengan mem­bedah salah satu buku yang berjudul Petrologi Batu Bara Sumatra dan Kalimantan: Jenis, Peringkat, dan Aplikasi. Buku ini merupakan salah satu terbitan LIPI Press yang kini terintegrasi menjadi Penerbit BRIN.  Kegiatan yang diselenggarakan secara daring tersebut berhasil menarik 75 peserta yang terdiri atas para akademisi dan praktisi di bidang geologi.

Dalam sambutannya, Agus Haryono selaku Plt. Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait pemanfaatan batu bara, risiko pengusaha batu bara, aturan usaha batu bara dan sanksi hingga referensi para ahli geologi tentang buku tersebut.

Dua narasumber yang hadir, Binarko Santoso dan Asep Bahtiar Purnama, memaparkan penjelasan lebih jauh terkait status dan kondisi batu bara Indonesia. Penjelasan Binarko selaku penulis buku fokus pada isi buku yang dibahas. Materi yang dibahas pun cukup lengkap. Narasumber bahkan memaparkan data-data yang berhubungan dengan tema, seperti peringkat batu bara, sumber daya batu bara, dan realisasi DMO batu bara 2021.

Selain itu, Binarko juga menyelipkan beberapa budaya menarik di Kalimantan dan Sumatra, seperti suku Dayak Kenyah sehingga acara terasa lebih menarik. Ia juga menyam­paikan alasan pemilihan lokasi (Sumatra dan Kalimantan) yang ternyata disebabkan oleh potensi batu bara di kedua lokasi ini yang melebihi 90%. Peneliti dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tersebut juga menjelaskan aturan-aturan pengusaha batu bara, beserta sanksi yang diterima jika dilanggar. Untuk meminimalkan kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan batu bara, pengusaha diharuskan membuat amdal dan mematusi aturan yang berlaku. Apabila aturan ini dilanggar, mereka akan dikenakan denda.

Sementara itu, Asep Bahtiar selaku ahli geologi pertambangan  menyampaikan  tanggapan pribadinya mengenai buku tersebut. Menurutnya, buku tersebut menarik dan sangat bermanfaat untuk mereka yang ingin mendalami tentang batu bara. Dia juga berharap agar ke depan para peneliti dapat menemukan alternatif pengelolaan batu bara yang lebih ramah lingkungan.

Pada saat sesi diskusi, peserta yang ingin bertanya kepada dua narasumber menuliskan pertanyaannya pada tautan yang telah disiapkan oleh panitia. Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta pun cukup variative sehingga membuat acara diskusi semakin menarik.

Dipenghujung acara para narasumber menekankan perlunya inovasi dan kreasi peneliti dalam menemukan metode yang lebih ramah lingkungan dalam memanfaatkan dan mengelola batu bara, sebab bagaimanapun juga sebagian stigma masyarakat masih memandang batu bara sebagai salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Ini adalah tantangan yang harus dihadapi dan disikapi dengan baik dan bijak oleh para peneliti di bidang pertambangan (batu bara). /ym: edit spd/

Buku Petrologi Batu Bara Sumatra dan Kalimantan: Jenis, Pangkat, dan Aplikasi ini juga dapat diakses secara gratis melalui tautan https://s.id/petrologibatubara

Rekaman lengkap kegiatan ini dapat disimak melalui unggahan video di bawah ini.

Ikuti akun media sosial Penerbit BRIN di Instagram (https://www.instagram.com/penerbit_brin/) dan Instagram RMPI BRIN (https://www.instagram.com/rmpi_brin/), serta media sosial lainnya pada https://linktr.ee/rmpi_brin untuk mengetahui informasi seputar kegiatan Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah (RMPI) BRIN.