Oleh: Salsabila Septi Ariyani (Mahasiswa IAIN Pekalongan)
Judul : Film Dokumenter Karangsambung: Desa Samudra yang Tersingkap
Durasi : 24:45
Produser : Mutia Maritha
Sutradara : Arief Hartanto
Penulis Naskah: M. Yusuf Patawari
Host : Dini Oktaviyanti
Produksi :
1. UPT Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung LIPI
2. UPT Balai Informasi Teknologi Bandung LIPI
Bahasa : Indonesia
Tahun Produksi: 2016
Indonesia memiliki letak geografis di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia dengan keragaman sumber daya alam dan juga rahasia besar di dalamnya. Salah satu rahasia besar dari ragam alam Indonesia ialah Desa Karangsambung. Desa ini berada di sebelah utara Kebumen dengan tekstur daerah perbukitan yang letaknya 52 meter di atas permukaan laut. Meski demikian, terdapat keanehan dari keragaman alam di desa ini, yaitu banyak batu-batu besar yang berada di perbukitan, sungai, maupun pinggir jalan di desa ini yang berasal dari dasar lautan, seperti batu lempung merah gampingan, rijang, dan bahkan batu tertua di Pulau Jawa.
Film dokumenter ini ditayangkan melalui kanal YouTube Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan mendatangi beberapa lokasi yang berada di Desa Karangsambung. Lokasi yang didatangi di antaranya adalah Bukit Wagersambeng, Sungai Lok Ulo, Sungai Kali Jaya, Bukit Parang, dan juga Kali Pucang. Salah satu peneliti bidang geologi, Chusnul Ansori, mengatakan bahwa dataran pegunungan di Karangsambung dapat menjadi textbook alam dan fondasi sendiri bagi Pulau Jawa. Chusnul Ansori juga menyatakan bahwa penyebab banyaknya batuan dari dasar laut yang ada di Karangsambung adalah karena pertemuan antarlempeng Samudra Hindia Australia dan lempeng eurasia berjuta-juta tahun yang lalu dan mengakibatkan hal ini terjadi. Dari fenomena alam ini terbentuklah suatu pemandangan tersendiri dari batu-batu yang tersusun rapi di Daerah Karangsambung. Tempat di Karangsambung yang memiliki bukti batu-batu dari dasar lautan salah satunya adalah di sungai Lok Ulo. Sungai yang membentang melewati Banjarnegara, Wonosobo, dan Kebumen ini memiliki batu yang sangat unik, yaitu batu villite. Masyarakat sekitar menyebutnya batu tulis karena batu ini juga menjadi bahan dasar pembuatan pensil. Dikatakan bahwa batu ini memiliki sifat lempung dan bisa dihancurkan dengan tangan kosong dan asal batu ini adalah dari palung samudra atau biasa kita kenal dengan dasar samudra terdalam.
Batu dari samudra juga terdapat di pinggir jalan Desa Karangsambung di mana dalam batu ini terdapat fosil dari nummulite yang merupakan plankton dari dasar samudra. Nummulite ini dapat kita lihat dengan mata telanjang karena bentuknya yang cukup besar yang berada di sekitar batu ini. Selain di kedua tempat tersebut, batu dari samudra seperti Sungai Loning, Bukit Wagersambeng, Bukit Parang dan masih banyak lagi yang tentunya membuat kita takjub juga terdapat di tempat-tempat lain di Desa Karangsambung.
Dari keberagaman yang dapat ditemukan di Desa Karangsambung ini dapat dikatakan bahwa kekayaan dan keberkahan tanah Indonesia tidak dapat dihitung. Bahkan di Karangsambung beragam keanehan ini terjadi walau sudah terdapat penelitian yang menjelaskan fenomena ini. Masyarakat sekitar juga perlu merawat keberagaman di Desa Karangsambung untuk melestarikan keberagaman itu sendiri. Selain itu, menjaga alam sekitar juga sangat diperlukan agar keberagaman di Desa Karangsambung dan keberagaman di desa lainnya dapat terjaga hingga generasi kita selanjutnya. Seperti yang diungkapkan oleh Edi Hidayat selaku kepala UPT Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung LIPI bahwa Karangsambung saat ini sudah dinobatkan menjadi taman bumi atau kawasan geologi terbesar di Asia Tenggara. Walau demikian, LIPI akan terus melakukan sosialisasi dengan masyarakat tentang program yang akan digarapnya, dan pastinya sosialisasi ini tidak jauh dari masalah pengelolaan alam di Desa Karangsambung untuk menyejahterakan masyarakatnya.
Film dokumenter ini dikemas dengan sangat baik oleh kreator yang terlibat, tidak seperti film dokumenter pada umumnya yang hanya berisi wawancara dengan tokoh ataupun narasumbernya. Film ini juga mengajak kita berpetualang dan pembawaan dalam film dokumenter ini membawa penonton seakan benar-benar menelusuri Desa Karangsambung secara nyata. Bagi penikmat wisata alam, film dokumenter ini juga cocok sebagai rekomendasi tempat perjalanan di wilayah Karangsambung sendiri. Terdapat juga pemahaman baru mengenai fenomena alam dan yang menjadi fokus film ini, yaitu tentang batuan. Akan tetapi, harus diingat bahwa tidak ada kesempurnaan yang hakiki. Dalam film dokumenter ini tidak terdapat penjelasan yang terperinci padahal dalam film ini banyak pengertian baru yang mungkin tidak semua orang dapat memahaminya. Pengertian tersebut adalah seperti nama jenis batu, nama plankton, dan istilah-istilah asing lainnya, dan sebaiknya pengertian dari istilah-istilah teknis tersebut dapat juga ditambahkan. Meski demikian, film dokumenter ini masih menjadi list tontonan buat kalian semua penikmat keindahan alam. So, happy watching!