Jakarta – Senin (19/9) Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah (RMPI) BRIN mengadakan kegiatan Knowledge Sharing: Berpikir Visual dalam Bercerita. Kegiatan ini bertujuan untuk membedah bagaimana cara mengambil gambar dengan pemahaman dan pendekatan cerita yang jelas; mengenali dan memanfaatkan berbagai momen; serta mengantisipasi apa yang mungkin terjadi ketika pengambilan gambar. Dengan memahami berbagai hal tersebut, dapat memaksimalkan kualitas dan dampak dari gambar yang diambil. Oleh karena itu, dibutuhkan teknik dan trik dalam merekam suatu momen untuk menghasilkan video yang berkualitas.
Pada kesempatan tersebut, Ayom Widipaminto, S.T., M.T. selaku Plt. Direktur Direktorat RMPI-BRIN berharap peserta mendapatkan pengetahuan serta pengalaman dari Sidi Saleh selaku narasumber, khususnya mengenai berpikir secara visual ketika berada di dalam lingkungan dengan pekerjaan yang terkait riset ataupun pendukung riset. Menurutnya, kegiatan ini juga sangat penting bagi RMPI, karena kami mempunyai program unggulan, yaitu akuisisi pengetahuan lokal yang secara khusus mengundang content creator untuk mendokumentasikan berbagai pengetahuan lokal yang ada di sekitar kita.
Selain itu, Pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan Keuangan (BPK) di Lapan ini menegaskan bahwa jika semakin banyak periset yang mendokumentasikan hasil risetnya melalui audiovisual, maka akan semakin banyak pengetahuan yang dilestarikan dan disebarluaskan.
Melalui kegiatan ini, Sidi Saleh berbagi pengetahuan dan tips menarik dalam bercerita melalui visual. Beliau mengatakan bahwa manusia lebih cepat memproses visual dibandingkan dengan kata-kata. Pengetahuan mengenai langkah-langkah secara umum dalam produksi film, seperti menentukan target penonton, tujuan, dan alasan memproduksi film. Sidi Saleh juga menjelaskan Form dan Style pada film, film form terbagi dua, ada Narrative dan Non-Narrative. Bentuk film Narrative adalah sebuah bentuk penyampaian yang isi pesannya dibuat dengan desain, seperti film dengan cerita fiksi. Sementara itu, film Non-Narrative adalah bentuk penyampaian yang tidak dimanipulasi seperti berita. Film Style, yaitu pengadeganan pada film. Tips bercerita secara visual di media dengan durasi singkat, memerlukan konsisten dan dalam proses memproduksi konten yang berani dengan konteks positif.
Sebanyak 157 peserta hadir dalam acara yang berlangsung selama tiga jam. Pada sesi diskusi dengan narasumber, para peserta aktif menyampaikan pertanyaan. Berdasarkan tanya jawab antara narasumber dan peserta, Gravinda Putra Perdana selaku moderator acara knowledge sharing ini, memberi tips untuk peserta bahwa bila muncul keraguan dalam membuat film, cara paling baik adalah dengan mencari jawabannya terlebih dahulu dari film yang diproduksi. (AZH/ed:MFS)
Rekaman lengkap kegiatan ini dapat disimak melalui unggahan video di bawah ini:
Ikuti akun media sosial Penerbit BRIN di Instagram (https://www.instagram.com/penerbit_brin/) dan Instagram RMPI BRIN (https://www.instagram.com/rmpi_brin/), serta media sosial lainnya pada linktr.ee/rmpi_brin untuk mengetahui informasi seputar kegiatan Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah (RMPI) BRIN.