Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dasar Videografi untuk Pemula

Jakarta–Saat ini, pemanfaatan media digital sudah tidak asing lagi bagi banyak kalangan. Selain akses yang mudah dan cakupan luas, perkembangannya pun terus berjalan cepat. Hal ini menjadi tuntutan tersendiri bagi perorangan hingga instansi pemerintahan. Bagaimana tidak, alur perkembangan yang sangat pesat memaksa setiap orang untuk terus mengejar ketertinggalannya agar tetap mampu beradaptasi di era digital. Berbicara mengenai era digital tentu tidak lepas dari yang namanya media digital. Media digital sendiri merupakan konten yang disebarkan melalui perangkat-perangkat digital mulai dari media sosial, gambar, video hingga audio.

Media digital menjadi pilihan untuk berlomba-lomba dalam menyebarkan informasi serta mengembangkan kreativitas. Tak heran, semakin banyak konten kreator yang muncul dengan berbagai karyanya. Bahkan, telah banyak instansi pemerintah yang semakin aktif berkreasi dalam penyampaian informasi yang disebarkan melalui media digital. Efektivitas yang tinggi membuat media digital sering dimanfaatkan oleh banyak kalangan. Selain itu, publik juga lebih tertarik oleh informasi yang disampaikan melalui visual.

Salah satu media digital yang banyak diminati saat ini adalah video. Jika dilihat, siapapun dapat membuat sebuah video. Namun, tidak semua video dapat dinikmati dan mudah dipahami isinya oleh publik. Untuk dapat menghasilkan video yang berkualitas, baik secara tayangan maupun konten yang diangkat, maka dibutuhkan pemahaman terkait dasar videografi. Knowledge Sharing: Dasar Videografi untuk Pemula memberikan pengetahuan tentang bagaimana membuat video yang baik, mulai dari praproduksi hingga pascaproduksi yang disampaikan oleh Nuresha Perkasa (Resha).

Melalui Knowledge Sharing ini, Resha berbagi langkah-langkah dan tips menarik dalam menciptakan konten yang dapat dinikmati dengan membedah dasar-dasar videografi yang harus diketahui bahkan dikuasai oleh pemula. Dasar ini nantinya mampu menguatkan hasil dari videografi yang akan dibuat. Untuk proses produksi sendiri memiliki tiga tahapan, yang pertama tentu saja praproduksi yang terdiri dari pembuatan konsep, script, storyboard, casting talent hingga cek lokasi. Yang kedua masuk dalam proses produksi di mana mulai melakukan eksekusi dengan melakukan pengambilan gambar, audio serta rencana-rencana yang akan dituangkan dalam eksekusi gambar yang diambil. Dan yang terakhir adalah pascaproduksi, yaitu proses editing. Dalam pengambilan gambar yang masuk dalam proses produksi, Resha juga membagikan mengenai tools yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan dan cara penggunaan yang tepat untuk dapat menghasilkan video yang sesuai harapan.

Kegiatan knowledge sharing ini dilakukan oleh Direktorat Repositori, Multimedia dan Penerbitan Ilmiah (RMPI) BRIN pada 6 April 2022 ini bertujuan untuk mengajak kalangan instansi pemerintah, khususnya internal BRIN, dalam memproduksi konten video yang menarik dan dapat dinikmati tanpa mengurangi informasi yang disampaikan. Selain itu, juga bertujuan untuk lebih menarik kepercayaan serta ketertarikan publik terhadap informasi-informasi yang disebarkan. (MAR/ed: SPD)

Rekaman lengkap kegiatan ini dapat disimak melalui unggahan video di bawah ini.

Ikuti akun media sosial Penerbit BRIN di Instagram (https://www.instagram.com/penerbit_brin/) dan Instagram RMPI BRIN (https://www.instagram.com/rmpi_brin/), serta media sosial lainnya pada https://linktr.ee/rmpi_brin untuk mengetahui informasi seputar kegiatan Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah (RMPI) BRIN.